Kenapa Orang Cuma Chat Pas Ada Butuhnya Doang?

Afi Ahmad Ridho
3 min readJan 2, 2023

--

source: id.pinterest.com

Salah satu hal paling ngeselin adalah saat teman/kenalan yang tak pernah menanyakan kabar atau sekedar mereply story kita di sosial media tiba-tiba minta tolong atau pinjem duit lewat chat. Spesies ini biasa kita cap dengan label “Cuma ngechat pas ada butuhnya doang”. Kita akan cenderung berpikir bahwa spesies ini hanya peduli pada kepentingan personal dan sama sekali tidak peduli pada kehidupan kita. Namun, apakah dugaan ini bisa dibenarkan? Apakah spesies tersebut benar-benar setidak peduli itu sehingga baru mau menghubungi kita saat keadaan mendesak? Atau ada faktor lain yang menyebabkan spesies ini enggan mengawali chat dalam hari biasa? Ada beberapa alasan logis mengapa orang tidak memulai chat atau menelfon kita secara rutin. Dalam artikel ini, penulis akan membahas berbagai alasan tersebut serta disertai penjelasan singkat dan beberapa contoh kasus.

1.Orang-orang tidak percaya diri/insecure

Teman kita di dunia nyata mungkin pernah berniat untuk mengirimi kita video lucu yang lewat di FYP mereka atau bercerita tentang gosip yang mereka dengar. Tapi mereka berpikir kamu gak akan menanggapi dengan antusias, kamu tidak akan menyukai topik pembicaraan, atau mereka takut alur chat akan berjalan membosankan dan selusin kekhawatiran lainnya. Orang akan cenderung ragu untuk menginisiasi percakapan online, khususnya dengan teman baru.

2.Kesibukan membuat orang melupakan teman yang sedang tidak bersama mereka

Sebenarnya, teman kita suka kita. Mereka menyukai saat-saat menghabiskan waktu bersama kita. Namun saat kembali ke rumah, kepala mereka seketika dipenuhi dengan pikiran tentang deadline tugas yang menumpuk, pekerjaan, keluarga, dan berbagai stress lainnya. Mereka sebenarnya tidak bermaksud cuek. Namun berbagai kesibukan mengambil alih ruang di pikiran mereka sehingga tak tersisa lagi ruang untuk mengingatmu.

3.Mereka cuma chat segelintir orang untuk membicarakan suatu topik spesifik, dan mereka tidak melihatmu sebagai orang yang cocok

Misalnya, Risa, seorang wibuwati yang jarang sekali menggunakan fitur chat di sosmed, namun dia pasti akan menghubungi bestienya saat episode terbaru animenya muncul. Kamu bukanlah wibu, jadi Risa tidak menghubungimu. Remaja lain dalam circlemu mungkin akan menchat dua sahabat karibnya agar mendapat dukungan emosional. Kamu kenal dia, namun tidak sedekat dua sahabat tadi, jadi kamu tidak dichat untuk menjadi teman curhat.

4.Kamu ngebosenin pas chatting

Beberapa orang adalah komunikator yang baik di dunia nyata, namun juga teman chatting yang buruk dalam sosmed. Bisa jadi karena balasan pendek seperti OK, Ouuh, Wkwk atau butuh waktu lama bagimu untuk membalas pesan mereka sehingga obrolan menjadi macet. Untuk menghindari kebosanan chatting dan susahnya menyambung topik, mereka memilih tidak men-chat kamu.

5.Orang yang kamu anggap teman ternyata tidak mengganggapmu teman

Beberapa kolega kita di sekolah atau kampus mungkin akan dengan senang hati menchat kita untuk membahas tentang pekerjaan atau hal terkait, namun mereka merasa tidak perlu untuk tahu hal lain di luar pekerjaan seperti kabarmu, tas yang baru kamu beli, atau apakah kamu sudah makan. Kamu mengira hubunganmu dan dia dibangun atas dasar pertemanan, padahal hanya untuk keperluan transaksional. Itulah mengapa mereka cuma chat kalo butuh.

Itulah beberapa alasan logis kenapa tidak semua temanmu rutin melakukan interaksi rutin di medsos. Beberapa orang lupa padamu, beberapa tidak sempat, beberapa memang tidak peduli.

Not all people text you for a reason

Some people text you because, you are the reason

--

--

Afi Ahmad Ridho
Afi Ahmad Ridho

Written by Afi Ahmad Ridho

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI

No responses yet