Males vs Capek: Sekilas Sama, Nyatanya Beda

Afi Ahmad Ridho
2 min readAug 5, 2024

--

Sumber: Pinterest @ag_santoso_

Rangkaian frasa beruntai “males” dan “capek” silih berganti kita gunakan di sekolah, tempat kerja, asrama, atau dalam buble chat di whatsapp.

“Ah, males”, “ntar dulu, lagi capek.”

Berbagai kesibukan dan hal-hal tidak penting yang menyita perhatian mengungkung manusia modern dan menyebabkan mereka lebih rentan merasa capek dan malas daripada nenek moyang kita 20 abad yang lalu.

Sekilas, dua kata tersebut terlihat mirip sampai kita kesulitan membedakannya. Pasti ada saat, dimana kamu merasa tidak produktif, tetapi tidak sadar apakah kamu sedang capek atau malas.

Meskipun keduanya mengakibatkan penurunan produktivitas, memahami perbedaan keduanya dapat membantumu mengatasinya lebih efektif dan mencapai hasil yang lebih memuaskan.

Saat sedang malas atau capek, kamu dapat menghabiskan berjam-jam waktumu memandangi layar gawai, men-scroll seluruh beria yang ada, memainkan game online hingga bosan, atau bahkan sekedar rebahan sepanjang hari.

Namun perbedaannya mulai terlihat dalam gambaran besar aktivitasmu sepanjang pekan.

Ciri-Ciri Kamu lagi Males

Saat kamu sedang malas, weekend dan weekdays hampir tidak ada bedanya. Kamu selalu saja menghabiskan waktu bermain-main dan berbaring di atas kasur empuk yang spreinya belum diganti selama berminggu-minggu dan menunda pekerjaan yang seharusnya kamu lakukan.

Ketika rasa malas melanda, sebenarnya kamu punya energi yang cukup untuk menuntaskan pekerjaanmu, akan tetapi kamu terus menunda. Kamu kehilangan motivasi dan disiplin untuk menertibkan dan mengontrol diri.

“Nanti…, nanti…, nanti…”, begitu saja sampai deadline tiba.

Ciri-Ciri Kamu Capek

Sebaliknya, mungkin kamu punya motivasi dan komitmen yang kuat untuk menyelesaikan seluruh pekerjaanmu. Namun karena terlampau banyak menghandle tugas, perlahan kamu kehabisan energi. Kinerja dan produktivitas menurun karena kamu menghabiskan waktu sepanjang pekan untuk melakukan “sesuatu”.

Akan ada hari dimana energimu, baik secara fisik maupun mental akan habis terkuras, lalu tumbang kehabisan tenaga.

Solusi untuk Rasa Malas dan Capek

Penting untuk diketahui bahwa mengatasi rasa malas dan capek membutuhkan solusi yang berbeda.

Jika sudah paham perbedaan keduanya, lalu kamu mengidentifikasi diri sedang malas, solusinya adalah mulai melakukan tindakan. Bangkitlah dari ranjang, nyalakan laptop, lakukan pekerjaanmu. Dan sebaliknya, jika merasa capek, berbaringlah, istirahat sejenak, pulihkan tenaga agar produktivitas memingkat.

Hal buruk terjadi apabila responnya terbalik. Beristirahat saat malas, memberi makan ego untuk terus berbaring adalah sebuah tindakan konyol untuk menipu diri sendiri. Sebaliknya, terus bekerja dan berupaya menyelesaikan tugas saat capek hanya akan berakhir nihil dan kontra-produktif; akibatnya, mereka akan menjadi semakin lelah dan membutuhkan lebih banyak waktu untuk beristirahat.

Patut diingat bahwa istirahat juga merupakan bagian penting untuk mempertahankan produktivitas. Oleh sebab itu, jika kamu memiliki banyak kesibukan dan tugas, sisihkan waktu untuk beristirahat.

--

--

Afi Ahmad Ridho
Afi Ahmad Ridho

Written by Afi Ahmad Ridho

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI

No responses yet